Laman

Saturday, December 22, 2018

Pendakian Gunung Argopuro Jalur Bremi

Jalur Bremi

Untuk mencapai Desa Bremi (960 m.dpl) sangat mudah karena ada bis umum yang menuju desa ini 2 (dua) kali sehari dari terminal bis Probolinggo lama, jam 06.00 pagi dan jam 12.00 siang, yang tarifnya Rp.3.500,- atau dari Terminal Bayuangga, Probolinggo naik bis atau minibus menuju Pajarakan dengan tarifnya Rp. 1500,-, karena disini ada minibus menuju Desa Bremi yang tarifnya Rp.3.500,-. Tetapi bila pergi berombongan, dari Terminal Bayuangga ada minibus yang dapat membawa kita langsung ke Bremi.
Sampai di Bremi, kita harus melapor pada petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Timur di Surabaya Atau bisa juga ke Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur II dengan alamat, Jl. Jawa 36, Jember 68101, telp. (0331) 85079. Di Bremi, kita harus melaporkan diri dulu di Pos Sub KSDA Pegunungan Yang Barat di Krucil, terletak 2 km sebelum Bremi. dan POLSEK Krucil di Bremi untuk meminta ijin melakukan pendakian dan usahakan pendakian kita lakukan pada pagi hari.

Di Bremi sebaiknya kita menginap untuk melanjutkan perjalanan pagi harinya. Di desa ini, terdapat penginapan relatif murah.Untuk menginap kita bisa menghubungi Pak Bawon atau masyarakat setempat tentang yang mengelola penginapan. Salah satunya adalah penginapan bekas peninggalan Belanda yang memiliki ciri bangunan yang khas.

Esok harinya kita berjalan menyusuri jalan berbatu, menuju Perkebunan “Air Dingin”, mendekati gerbang Perkebunan berbelok kekanan menuju Danau Taman Hidup (1.900 m.dpl). Perjalanan melewati hutan alam produksi dan hutan pinus dan kita akan menjumpai banyak tanjakan yang mempunyai kemiringan yang tinggi. Perjalanan membutuhkan waktu 4 jam pendakian kita akan sampai di Taman Hidup. Danau Taman Hidup merupakan sebuah danau yang sangat indah, disekelilingnya terdapat lereng-lereng gunung yang mempunyai vegetasi yang rapat. Keanekaragamam hewan air bisa kita jumpai serta binatang banyak berkeliaran.



Di sepanjang jalan, terutama di awal-awal perjalanan lewat jalur Bremi akan kita temui banyak lintah dan tumbuhan api-api di kanan-kiri. Jadi sebaiknya lindungi diri dengan baju lengan panjang dan pelindung kaki (gaiter).

Setelah berjalan 7 jam melalui perkebunan damar dan hutan tropis dari Bremi, kita akan sampai di Aeng Kenek.




Sesampai di Aeng Kenek, kita menempuh perjalanan 1 jam lagi, dan kita sampai di Aeng Poteh atau Cisentor, yang merupakan persimpangan jalan menuju puncak dan ke arah Baderan.



Di Aeng poteh, terdapat air sungai yang mengalir jernih,yang bewarna keputih-putihan. Karena itulah tempat ini dinamakan Aeng Poteh (aeng = air, poteh = putih).


Di Aeng Poteh/persimpangan Cisentor, pada bulan-bulan tertentu seperti bulan September akan kita jumpai tikus-tikus hutan yang amat banyak dan hiperaktif. Tikus-tikus ini berani mendekati kita dan tak segan-segan untuk menggigit carrier untuk menda\npatkan makanan di dalamnya. Jadi pastikan bahwa carrier kita terlindungi dengan baik. Begitu juga dengan kerapatan pintu tenda, karena bukan tak mungkin tikus-tikus akan menyelinap masuk dan bermain-main di kontur wajah kita.


Setelah perjalanan sekitar 1 jam 45 menit menuju puncak, kita akan melewati Rawa Embik, dimana terdapat sungai yang merupakan tempat minum kambing-kambing gunung. Disepanjang perjalanan banyak tempat untuk mendirikan tenda, dan air tersedia cukup melimpah. Perlu 1 jam perjalanan lagi untuk mencapai Puncak Rengganis (2.920 m.dpl).



Di Gunung Argopuro, puncak yang sering dikunjungi adalah Puncak Rengganis, Puncak Argopuro (3.088 m.dpl) jarang dikunjungi karena jalannya tertutup hutan lebat. Di Puncak Rengganis ini pernah ditemukan arca Dewi Rengganis, yang menurut cerita adalah putri Raja Majapahit terakhir, Raden Brawijaya, yang melarikan diri dan menyepi di Gunung Argopuro.



Di puncak ini masih ditemukan petilasan Candi yang telah runtuh.
Puncak Rengganis ini, merupakan bekas kawah belerang.




Menurut kepercayaan setempat di Puncak Rengganis ini terdapat pusat kerajaan para lelembut (jin). Sehingga dari waktu kewaktu ada para pengunjung yang menaruh sesajian di Puncak Rengganis ini.


JALUR BREMI
SURABAYA – PROBOLINGGOBus jurusan Banyuwangi / Bondowoso / Jember4 jam
PROBOLINGGO – BREMIBus Kecil1,5 jam
Bremi – kebun penduduk

Kebun Penduduk – Perkebunan AyerKawasan perkebunan yang ditanami kopi dan sengon1 jam
Perkebunan Ayer – Batas Suaka Cagar AlamJalur semakin menanjak dan mulai memasuki kawasan hutan damar1 jam
Batas Suaka Cagar Alam – Danau Taman HidupJalur menanjak, memasuki kawasan hutan yang lebat yang banyak dihuni babi hutan dan lutung.2 jam
Danau Taman HidupTempat berkemah yang sangat luas, terdapat danau yang sangat indah dan luas, banyak ikannya dan dapat dipancing.
Danau Taman Hidup – Hutan LumutMemasuki kawasan hutan lebat menyusuri punggungan gunung, Hutan Lumut sangat gelap banyak pohon besar yang rapat, udara lembab semua pohon tertutup lumut. Hati-hati babi hutan dan macan.2 jam
Hutan Lumut – Kali putihMeninggalkan hutan lumut pohon-pohon sudah tidak terlalu rapat, menuruni tiga buah sungai yang kering. Bukit yang agak terbuka dihuni kancil dan menjangan. Di atas pohon banyak terdapat lutung.2 jam
Kali PutihTempat berkemah, terdapat sungai yang airnya jernih meskipun di musim kemarau.
Kali Putih – SicentorKawasan Padang Rumput Gimbal2 jam
SicentorTempat berkemah, terdapat sungai yang airnya berlimpah, pertemuan jalur Baderan, Bremi, dan Puncak
Sicentor – Rawa EmbikMelewati padang rumput, padang edelweis, sungai kering, padang rumput2 jam
Rawa Embiktempat berkemah dan terdapat sungai kecil
Rawa Embik – puncak RengganisMelintasi padang rumput dan lereng gunung yang rawan longsor dan pohon tumbang.2 jam
Puncak RengganisBekas Kawah yang sudah mati, bau belerang masih terasa. Puncak berbentuk punden berundak semacam tempat pemujaan, punden paling bawah selebar lapangan bola, ke atas selebar sekitar 10 x 10 meter, ke atas lebih kecil lagi.


Untuk perjalanan yang lebih mudah kami sarankan untuk mempergunakan jalur Bremi untuk awal Pendakian dan Jalur Baderan untuk Titik akhir Pendakian. Karena untuk jalur Pendakian memakai jalur Baderan akan terasa sulit pada awal pendakian, yaitu di sekitar hutan pinus yang sekarang telah beralih fungsi menjadi perkebunan penduduk yakni track nya yang demikian mendaki.
Kami sarankan juga untuk berhati-hati terhadap jalur bekas babi hutan atau binatang lain yang bisa mengalihkan jalur pendakian sehingga kita akan berputar dan keluar dari jalur yang semestinya.
Dan yang terpenting diusahakan untuk menghindari perjalanan di malam hari, karena binatang-binatang kebanyakan berkeliaran dan jalur pun tidak begitu jelas.

Tuesday, January 28, 2014

Kapan Kita Akan Bebas dari Banjir !?

Tahun ini, awal 2014 banjir melanda kembali komplek Perumahanku yang berada di daerah Cibitung Bekasi.
Bahkan banjir kali ini lebih dahsyat dibandingkn banjir tahun-tahun sebelumnya.
Tahun 2013 awal banjir hanya sampai jalanan saja, tahun ini sampai masuk selutut di dalam rumah.


Faktor terlalu dekt dengan sungai yang mengakibatkan komplek kami sering kebanjiran, padahal janji pengembang mengatakan bahwa komplek kami bebas sari banjir.


Permukaan Air lebih tinggi dari jalan jika air sedang pasang

Friday, February 24, 2012

DATA KARYAWAN

Untuk yang butuh contoh data karyawan dapat dilihat di Link di bawah ini.
Silahkan di edit seperlunya.

https://docs.google.com/document/d/1Qj38nhhIQj0xWsmv_MMwtZ31j1_ipurgQNn0AlY--SM/edit

Dokumentasi Masa Bayi

Dokumentasi Masa Bayi

Ayskaa sedang lucu-lucunya, bikin gemes Ibu Bapaknya




Ayskaa lagi ngledekin Ibunya

Kalo ini sedang menebar senyum pada Bapaknya..



Ayskaa lagi maen bareng Shaun The Sheep nya.


Masih gedean Shaun The Sheep daripada Ayskaa

Ayskaa Umur 5 Bulan

Tuesday, February 14, 2012